Saturday, May 19, 2007

Technical Analysis : Indicator Dan Oscillator

Technical Analysis : Indicator Dan Oscillator

Indicator adalah perhitungan yang didasarkan pada harga dan volume suatu sekuritas yang mengukur hal-hal seperti arus uang, trend-trend, volatilitas dan momentum. Indicator digunakan sebagai ukuran sekunder terhadap pergerakan-pergerakan harga aktualnya dan menambah informasi tambahan pada analisis sekuritas. Indicator digunakan dalam dua cara utama: untuk menegaskan pergerakan harga dan kualitas pola-pola chart, dan untuk membentuk sinyal-sinyal beli dan jual.
Ada dua jenis utama indicator: leading (pendahulu) dan lagging (pengikut). Leading indicator mendahului pergerakan harga, yang memberi pergerakan itu sifat prediktif, sedangkan lagging indicator adalah alat konfirmasi karena ia mengikuti pergerakan harga. Leading indicator dianggap sebagai terkuat selama periode-periode range (rentang) perdagangan menyamping atau non-trending, sementara lagging indicator masih berguna selama periode-periode trending.
Ada juga dua jenis bangun indicator: bangun yang masuk dalam suatu range berbatas dan bangun yang tidak. Bangun yang terikat di dalam suatu range disebut oscillator - inilah jenis indicator paling lazim. Oscillator indicator mempunyai suatu range, misalnya antara nol dan 100, dan menandakan periode-periode di mana sekuritasnya overbought (dibeli berlebihan - dekat 100) atau oversold (dijual berlebihan - dekat nol). Indicator tak-berbatas masih membentuk sinyal-sinyal beli dan jual dan menampilkan kekuatan atau kelemahan, tetapi mereka berbeda dalam cara mereka melakukan ini.
Dua cara utama indicator-indikator digunakan untuk membentuk sinyal-sinyal beli dan jual dalam analisis teknikal adalah melalui crossover (perpotongan) dan divergence (persimpangan). Perpotongan adalah yang paling popular dan tecermin ketika harganya bergerak melewati moving average, atau ketika dua moving average berbeda saling memotong.
Cara kedua indicator digunakan adalah lewat persimpangan, yang terjadi saat arah trend harganya dan arah trend indikatornya sedang bergerak dalam arah berlawanan. Ini menandakan kepada para pengguna indicator bahwa arah trend harganya sedang melemah.
Indicator yang digunakan dalam analisis teknikal memberikan sumber informasi tambahan yang sangat berguna. Indicator-indikator ini membantu mengenali momentum, trend, volatilitas dan berbagai aspek lain dalam suatu sekuritas untuk membantu dalam analisis teknikal atas trend.
Penting dicatat bahwa walau sebagian trader menggunakan satu indicator sendirian untuk sinyal-sinyal beli dan jual, mereka terbaik digunakan bersama dengan pergerakan harga, pola-pola chart dan indicator-indikator lainnya.
Garis Akumulasi/Distribusi
Garis akumulasi/distribusi adalah salah satu indicator volume lebih popular yang mengukur arus-arus uang dalam suatu sekuritas. Indicatornya berusaha untuk mengukur rasio membeli terhadap menjual dengan membandingkan pergerakan harga dari suatu periode dengan volume dari periode itu.
Dihitung:
Acc/Dist = ((Close - Low) - (High - Close)) / (High - Low) * Period's Volume
Ini suatu indicator tidak-berbatas yang sekedar mencatat jumlah terus-menerus sepanjang periode sekuritasnya. Para trader mencari trend dalam indicator ini untuk memahami jumlah pembelian dibandingkan dengan penjualan dari suatu sekuritas. Jika suatu sekuritas mempunyai garis akumulasi/distribusi yang sedang bertrend naik, ia suatu tanda bahwa ada lebih banyak pembelian daripada penjualan.
Average Directional Index
Average directional index (ADX) adalah suatu indicator trend yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu trend saat ini. Indikatornya jarang dipakai untuk menemukan arah trend yang sekarang, tapi bisa mengenali momentum di balik trend-trend.
ADX adalah gabungan dari dua ukuran pergerakan harga: positive directional indicator (+DI) dan negative directional indicator (-DI). ADX mengukur kekuatan suatu trend tapi bukan arahnya. +DI mengukur kekuatan trend naiknya sementara -DI mengukur kekuatan trend turunnya. Dua ukuran ini juga dipetakan bersama garis ADX-nya. Diukur pada skala antara nol dan 100, bacaan di bawah 20 menandakan suatu trend lemah sementara bacaan di atas 40 menandakan trend yang kuat.
Aroon
Indicator Aroon adalah indicator teknikal yang relative baru yang diciptakan pada 1995. Aroon adalah indicator trend yang dipakai untuk mengukur apakah suatu sekuritas ada dalam uptrend atau downtrend dan besaran trend itu. Indicator ini juga dipakai untuk meramalkan kapan suatu trend baru sedang dimulai.
Indicatornya terdiri dari 2 garis, garis "Aroon naik" (garis biru) dan garis "Aroon turun" (garis putus-putus merah). Garis Aroon naik mengukur jumlah waktu yang telah berlalu sejak harga tertinggi selama periode waktunya. Garis Aroon turun, di sisi lain, mengukur jumlah waktu sejak harga terendah selama periode waktu itu. Jumlah periode yang digunakan dalam perhitungannya bergantung pada kerangka waktu yang si pengguna ingin menganalisis.

Gambar 31
Aroon Oscillator

Perluasan dari Aroon adalah Aroon oscillator, yang sekedar memetakan selisih antara garis Aroon naik dan turun dengan mengurangkan kedua garis. Garis ini lalu dipetakan antara suatu range -100 dan 100. Garis pusat di nol dalam oscillatornya dianggap sebagai suatu garis sinyal penting yang menentukan trendnya. Makin tinggi nilai oscillatornya dari titik garis pusatnya, ada makin banyak kekuatan naik dalam sekuritasnya; makin rendah nilai oscillatornya dari garis pusat, makin besar tekanan turunnya.
Suatu pembalikan trend ditandai saat oscillatornya memotong melewati garis pusatnya. Contohnya, ketika oscillatornya beranjak dari positif ke negative, suatu trend turun tertegaskan. Divergence juga dipakai dalam oscillatornya untuk meramalkan pembalikan trend. Suatu peringatan pembalikan terbentuk ketika oscillatornya dan trend harganya sedang bergerak dalam arah yang berlawanan.
Garis-garis Aroon dan oscillator-oscillator Aroon adalah konsep-konsep yang agak sederhana untuk dimengerti tetapi menghasilkan informasi ampuh tentang trend-trend. Ini adalah indicator hebat lain untuk ditambahkan ke gudang senjata technical trader.
Moving Average Convergence Divergence
Moving average convergence divergence (MACD) adalah salah satu indicator paling terkenal dan dipakai dalam analisis teknikal. Indicator ini terdiri dari dua exponential moving average, yang membantu mengukur momentum dalam sekuritasnya.
MACD hanyalah selisih antara dua moving average ini yang dipetakan terhadap suatu garis pusat. Garis pusatnya adalah titik di mana kedua moving average itu sama. Bersama MACD dan garis pusat, suatu exponential moving average dari MACD itu sendiri dipetakan pada chart. Gagasan di balik indicator momentum ini adalah untuk mengukur momentum jangka-pendek dibandingkan dengan momentum jangka lebih panjang untuk membantu menandakan arah momentum saat ini.

MACD = shorter term moving average - longer term moving average
Saat MACD positif, ia menandakan bahwa moving average jangka lebih pendeknya ada di atas moving average jangka lebih panjangnya dan mengisyaratkan momentum naik. Kebalikannya berlaku saat MACD-nya negative - ini menandakan bahwa jangka lebih pendeknya di bawah yang lebih panjang dan menandakan momentum turun. Ketika garis MACD-nya memotong garis pusat, ia menandakan perpotongan dalam moving averages itu.
Nilai-nilai moving average paling lazim yang digunakan dalam perhitungannya adalah exponential moving average 26-hari dan 12-hari. Garis sinyalnya lazim diciptakan dengan menggunakan suatu exponential moving average 9-hari dari nilai-nilai MACD. Nilai-nilai ini bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan teknisi dan sekuritasnya. Untuk sekuritas-sekuritas yang lebih volatile, average jangka lebih pendek digunakan sementara sekuritas-sekuritas yang kurang volatile perlu mempunyai average lebih lama.
Aspek lain pada indicator MACD yang sering terdapat pada chart adalah histogram MACD. Histogramnya dipetakan pada garis pusat dan diwakili oleh batang-batang. Tiap batang adalah selisih antara MACD-nya dan garis sinyalnya atau, dalam kebanyakan hal, exponential moving average 9-hari. Makin tinggi batang-batangnya ke suatu arah, makin besar momentumnya di balik arah batang-batang itu menuju.
Seperti bisa anda lihat dalam Gambar 32, salah satu sinyal beli paling lazim dihasilkan saat MACD-nya memotong di atas garis sinyal (garis putus-putus biru), sementara sinyal-sinyal jual sering terdapat saat MACD-nya memotong di bawah sinyalnya.

Gambar 32
Relative Strength Index
Relative strength index (RSI) adalah salah satu indicator momentum lainnya yang paling banyak dipakai dan dikenal dalam analisis teknikal. RSI membantu menandakan kondisi-kondisi overbought dan oversold dalam suatu sekuritas.
Indikatornya dipetakan dalam suatu range antara nol dan 100. Bacaan di atas 70 digunakan untuk menandakan bahwa suatu sekuritas adalah overbought, sedangkan bacaan di bawah 30 digunakan untuk menandakan bahwa ia oversold. Indicator ini membantu trader mengenali apakah harga suatu sekuritas telah secara tak beralasan terdorong ke tingkat-tingkat yang sekarang dan apakah suatu pembalikan mungkin sedang berjalan.

Gambar 33
Perhitungan baku untuk RSI menggunakan 14 hari perdagangan sebagai dasarnya, yang bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Jika periode perdagangannya disesuaikan untuk memakai lebih sedikit hari, RSI-nya akan lebih volatile dan akan dipakai untuk perdagangan jangka lebih pendek.
On-Balance Volume
Indicator on-balance volume (OBV) adalah indicator teknikal terkenal yang mencerminkan pergerakan-pergerakan dalam volume. Ia juga salah satu indicator volume paling sederhana untuk dihitung dan dimengerti.
OBV dihitung dengan mengambil volume total untuk periode perdagangan itu dan memberinya suatu nilai positif atau negative bergantung pada apakah harganya naik atau turun selama periode perdagangan itu. Ketika harga naik selama periode perdagangannya, volumenya diberi nilai positif, sedangkan nilai negative diberi saat harganya turun untuk periode itu. Total volume positif atau negatifnya lalu ditambahkan ke suatu total yang diakumulasikan dari permulaan ukuran itu.
Penting untuk berfokus pada trend dalam OBV - ini lebih penting daripada nilai actual dari ukuran OBV-nya. Ukuran ini berkembang dari ukuran volume dasar dengan menggabungkan volume dan pergerakan harga.
Stochastic Oscillator
Stochastic oscillator adalah salah satu indicator momentum paling diakui yang dipakai dalam analisis teknikal. Gagasan di balik indicator ini adalah bahwa dalam suatu uptrend, harganya seharusnya menutup di dekat high-high dari trading range-nya, yang menandakan momentum naik dalam sekuritasnya. Dalam downtrend, harganya seharusnya menutup dekat low-low trading range-nya, yang menandakan momentum turun.
Stochastic oscillator dipetakan di dalam suatu rentang nol dan 100 dan menandakan kondisi overbought di atas 80 dn kondisi oversold di bawah 20. Stochastic oscillator berisi 2 garis. Garis pertama adalah %K, yang hakekatnya adalah ukuran kasar yang dipakai untuk merumuskan gagasan momentum di balik oscillatornya.
Garis kedua adalah %D, yang hanyalah suatu moving average dari %K. Garis %D dipandang sebagai yang lebih penting dari kedua garis itu karena ia dilihat menghasilkan sinyal-sinyal yang lebih baik. Stochastic oscillator umumnya menggunakan 14 periode perdagangan terakhir dalam perhitungannya tetapi bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Gambar 34
Next : Conclusion

oleh
Hendy Kusmarian
Technical Analysis (TA)

Analisa teknikal bagi saya, merupakan sebuah metode yang paling dasar dalam investasi di dunia stock market.
Prinsipnya, analisa teknikal adalah kombinasi antara studi harga (pembukaan, harga tertinggi/terendah, dan penutupan) dengan menggunakan grafik-grafik/charts yang terbentuk sebagai peta utama untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.
Analisa teknikal yang di gunakan saat ini mencakup prinsip-prinsip seperti tren harga, harga melakukan diskon pada semua informasi yang diketahui, konfirmasi dan penyimpangan (divergence), volume mencerminkan perubahan harga, dan dukungan tahanan (support/resistance).
Analisa teknikal pertama kali di temukan oleh Charles Dow, dan sumbangan Charles Dow dalam analisa teknikal yang digunakan saat ini tidak dapat diabaikan.
Perhatiannya pada dasar-dasar gerakan harga menciptakan metode yang betul-betul baru dalam menganalisa pasar.


Indikator-indikator populer dalam TA

Moving Average.
Moving average (pergerakan harga rata-rata) merupakan salah satu indikator dalam TA yang paling populer dan sederhana, karena sangat mudah mengimplementasikannya dalam sebuah analisa.
Moving average adalah pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam sebuah durasi waktu.
Ada banyak variasi aplikasi metode rata-rata bergerak yang digunakan dalam analisa teknikal. Antara lain Simple Moving Average, Weigthed Moving Average, Exponential Moving Average.
Penggunaan ketiga alat indikator tersebut sama saja. Hanya tingkat sensitifitas yang diberikan masing-masing indikator tersebut yang berbeda.
Beberapa aturan-aturan umum yang harus diperhatikan dalam analisa yang menggunakan indikator moving average adalah :
MA > Data Aktual berarti signal bearish, harga akan turun
MA < Data Aktual berarti signal bullish, harga akan naik
MA Pendek > MA Panjang berarti signal bullish, harga akan naik
MA Pendek < MA Panjang berarti signal bearish, harga akan turun
Titik Potong antara MA berarti signal reversal, harga akan berbalik arah


Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa.
Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.

Relative Strength Index (RSI) Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah :
Konfirmasi kejadian overbought / oversold
Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.
Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).
Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah :
Informasi Overbought/oversold
Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
Divergence positif dan divergence negatif

Bolinger Band Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analisis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA.
Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band.
Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:
Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketikamenembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Untuk mengetahui pergerakan pasar, traders perlu melakukan analisa teknikal terlebih dahulu untuk menentukan posisi buy, sell dan juga untuk menentukan titik entry prices serta exit points.
Untuk melakukan analisa itu para trader menggunakan bantuan software analisa teknikal seperti Metastock yang populer dipergunakan dalam menganalisa pergerakan harga saham.
Fundamental Analysis (FA)
Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah di apresiasi secara akurat.
Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisa fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:• Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan
Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham. Apakah tingkat inflasi tinggi atau rendah? Apakah suku bunga naik atau turun? Apakah konsumen yakin atau ragu-ragu dalam mengeluarkan uang? Apakah neraca perdagangan untung atau rugi? Apakah supply uang naik atau turun?
Ini adalah sebagian pertanyaan seorang fundamental analis menanyakan untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham
Menghitung kondisi industri secara keseluruhan
Industri di mana perusahaan berada secara langsung mempengaruhi masa depan perusahaan tersebut. Bahkan saham yang paling baik pun dapat menghasilkan pengembalian yang pas-pasan jika mereka berada dalam industri yang sedang payah . Biasanya saham yang lemah dalam industri yang kuat lebih disukai daripada saham yang kuat dalam industri yang lemah
• Menghitung kondisi perusahaan
Setelah melihat dari sisi ekonomi dan industri kita perlu memperhitungkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Jika sebuah perusahaan yang telah kita analisa secara ekonomi dan industri itu baik tapi kita tidak menghitung kondisi perusahaan tersebut maka akan sia-sia lah semua analisa fundamental yang kita lakukan.
Karena pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana semua pemegang saham mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang pada akhirnya laba ini akan di bagikan kepada pemegang saham yang kita kenal dengan istilah deviden.
Walaupun tidak semua pemegang saham tidak mengharapkan pembagian deviden ini karena pada dasarnya keuntungan yang diperoleh dari permainan saham ini bukan hanya deviden, tetapi ada juga yang di sebut dengan capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi harga saham yang biasanya diharapkan oleh investor yang memiliki time horizon yang pendek.
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu :
profitability (keuntungan), price (harga), liquidity (likuiditas), leverage (dukungan), dan efficiensi (efisiensi). Berikut penjelasan penggunaan ratio dan cara menghitungnya :
Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio profitability yang dihitung dengan membagi keuntungan bersih dengan total penjualan.
Net Profit Margin = Net Profit
Total Sales
Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat di peroleh dari setiap rupiah penjualan.
Sebagai ilustrasi, apabila profit margin sebuah perusahaan adalah 30% jumlah keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap Rp 1000 adalah Rp 300
Price Earning Ratio / PER
Price earning ratio /PER adalah rasio price yang dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share( EPS), EPS sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.
Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
EPS = Net Profit
Jumlah saham
PER = Harga Saham
EPS
PER menggambarkan apresiasi pasar trhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi para investor semakin kecil PER suatu saham semakin bagus karena saham tersebut termasuk murah.
Book Value / Nilai Buku
Nilai Buku adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total aset bersih ( Aset - Hutang ) dengan total saham yang beredar
Book Value = Total Ekuitas (Aset - Hutang)
Jumlah Saham yang beredar
Book Value digunakan untuk melihat harga suatu securitas apakah overpriced atau underprice
Price to Book Value (PBV)
Price to book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin Tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.
PBV = Harga Saham
Book Value
• Current Ratio
Current Ratio adalah rasio likuiditas yang dihitung dengan membagi aset saat ini dengan hutang saat ini.
Current Ratio = Aset Saat Ini
Hutang Saat Ini
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab hutang saat ini. Semakin tinggi rasionya, semakin tinggi likuiditas perusahaan tersebut. Sebagai contoh, rasio 3.0 mempunyai arti bahwa aset saat ini jika dilikuidasi, akan cukup membayar 3 kali dari hutang saat ini.
• Debt Ratio
Debt rasio adalah rasio leverage yang dihitung dengan membagi total hutang dengan total aset.
Debt Ratio = Total Utang
Total Aset
Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Sebagai contoh, debt ratio 40% menunjukkan bahwa 40% dari aset dibiayai oleh hutang.
Hutang bisa berarti buruk bisa juga berarti bagus. Selama ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, sebaliknya juga selama ekonomi baik dan suku bunga rendah hutang dapat meningkatkan keuntungan
• Inventory Turnover
Inventory turnover adalah rasio efficiency yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris.
Inventory Turnover = Biaya Barang Yang Terjual
Inventaris
Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu dengan menunjukkan berapa kali turn over inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada.
Sebagai contoh, toko penjual makanan akan mempunyai tingakt turn over yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pembuat pesawat terbang. Sama seperi rasio-rasio yang lain, adalah penting untuk membandingkan rasio ini dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sama
• Menghitung nilai saham perusahaan
Setelah memperhitungkan kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan. Seorang fundamental analis dapat mulai memperhitungkan apakah saham suatu perusahaan overvalued, undervalued, atau pas harganya. Beberapa model penilaian telah disusun untuk membantu kita menghitung nilai saham. Ini menyertakan model deviden yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari pendapatan yang diharapkan, dan model aset yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari aset perusahaan.


Analisa Fundamental untuk Pasar Uang Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, politik, keuangan, untuk memperhitungkan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap nilai tukar mata uang negara lain.

Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat merupakan suatu faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Berita-berita itu dapat berupa berita yang menyangkut perubahan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, pemberontakan dalam suatu pemerintahan negara, bencana alam, dan lain-lain. Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu :
• Faktor ekonomi
Dalam menganaisa faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisa fundamental, yaitu :
• Gross National Product
Gross National Product adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu
• Gross Domestic Product
Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu
• Inflasi
Seorang trader akan selau memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke dalam nilai sebenarnya.
Nilai GDP dan GNP riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di mancanegara. Berikut ini adalah indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para trader :
• Producer Price Index (PPI)
PPI adalah index yang mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh produsen domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.
Consumer Price Index (CPI)
CPI digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi.
• Balance of Payment
Balance of Payment adalah suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu.
Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi expor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral, da lain-lain. Dengan adanya Balance of Payment ini kita mengetahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit. Secara garis besar Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
• Current AccountNeraca perdagangan dapat diartikan aliran sebagai aliran bersih dari total expor dan impor barang dan jasa merupakan penerimaan atau penghasilan.
Dengan adanya expor maka kita akan menerima sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara pengexpor. Begitu juga sebaliknya pada impor barang dan jasa. Dengan adanya impor kita harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar barang dan jasa yang kita impor. Hal ini akan menambah penawaran akan mata uang negara pengimpor.
• Aliran Modal
Aliran modal ini dapat dibagi menjadi2 bagian yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman uang dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik, gedung perkantoran dll.
Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang. Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui didalam investasi instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian saham atau obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat membeli saham ataupun obligasi di Indonesia.
• Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk menganalisa sehat/tidaknya perekonomian suatu negara.
Apabila perekonomian berada dalam keadaan full capacity/kapasitas penuh, akan tercapai full employment. Namun , jika perekonomian dalam keadaan lesu, tingkat pengangguran pun meningkat. Tingkat Employment ini adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi psar keuangan pada umumnya dan pasar valuta asing khususnya.
• Faktor politik
Faktor politik, sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar.
Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
• Faktor keuangan
Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisa Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga mempengaruhi nilai mata uang.
Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang.
Namun, kadang kala terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubaha ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama.
Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.

1 comment:

wOY said...

Halo Pak, numpang posting ya,

Buat trader yang belom pernah withdraw. Ingin trading dipandu oleh profesional trader? Silahkan kunjungi www.kristinafx.com. Kamu akan tersenyum dengan ribuan PIPS yg kamu dapat.

wOY
www.kristinafx.com